Top Social

Kakek-Nenek Bisakah Hidup Lebih Lama?

7/13/17

Apa sih arti seorang kakek dan nenek bagi kamu..? 


KAKEK-NENEK BISAKAH HIDUP LEBIH LAMA DI DUNIA INI UNTUKKU?

Pendapat pribadi saya nenek adalah ibu ke dua selain mama di rumah begitu sebaliknya, kakek adalah ayah ke dua selain abah di rumah. Kakek-Nenek meiliki cara sendiri untuk memberi kasih sayang dan tidak bisa didapat dari orang tua. Saya baru menyadari sesuatu tentang peran penting kakek dan nenek di rumah walaupun sebenarnya saya tidak diasuh secara langsung melainkan rumah kami berdekatan dengan rumah kakek dan nenek di Solo. 

Mbah Kakung-Mbah Putri panggilan mereka. Ketika kena marah sama mama dikala saya masih kecil, saya akan berlari pergi ke rumah sebelah punya mbah kakung-putri. Saya bisa menonton tv bersama, di beri uang atau jajanan atau bisa juga disuruh mijitin. huhuhu... Kenangan sederhana yang tak bisa diulang kembali. Bagi mbah kakung-putri di Solo, saya bukan cucu kesayangan melainkan kakak perempuan saya namun, entah kenapa saya tidak memiliki rasa iri tetapi tetap bersyukur pernah merasakan kasih sayang mereka. Mereka lebih sering mengajak jalan-jalan ke luar makan di banding bersama mama-abah :) kenapa..? Karena saat itu kehidupan kami tidak seberuntung sekarang. 

Ketika Mbah Kakung di Solo pergi untuk selama-lamanya adalah hal terburuk bagi saya. Saat itu saya baru akan naik kelas 1 SD tetapi ingatan yang kuat telah terbentuk di otak saya. Saya masih ingat bagaimana dia berada di atas kasur dan sakaratul maut. Saya selalu memegang tangannya dan mencium keningnya. Saya tidak menangis karena saya belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi tetapi ketika dia mulai di kafani dan di solatkan saya mengerti bahwa salah satu orang yang saya sayangi akan pergi dan kehidupan saya akan berubah. Setelah rumah mbah kakung-putri sepi (peziarah pulang), saya selalu di samping keranda mbah kakung untuk melihat dan memberikan kecupan untuk terakhir kalinya. Mbah kakung-putri di Solo adalah orang tua dari abah. Hal yang paling saya rindukan dari mbah kakung adalah ketika kami makan ke luar dan jalan-jalan naik mobil bersama. Sekarang ketika usia saya beranjak ke 20 th (25-08-97) saya masih memiliki satu mbah putri di Solo dan semoga sehat selalu. aamiin..

Beralih ke cerita Mbah Kakung dan Uti di Sragen sebagai orang tua mama. Di sinilah saya mempunyai cerita spesial karena saya kesayangan mbah kakung Sragen. Saya lebih sering diberi uang di bandingkan kakak-kakak di rumah. Saya sering di pangku sama mbah kakung Sragen sampai Mbah tertidur pulas kata mama, "mbah kakung punya penyakit gula". Mbah Kakung saya satu ini sangat takut di suntik dan bilang lebih memilih “mati” dari pada disuntik (?)


Ada satu cerita yang sangat berkesan :

Sebelum mbah kakung meninggal dia makan buah durian banyak sekali dan mengakibatkan masuk rumah sakit dan harus di suntik tetapi, kakek saya satu ini berani menyogok dengan uang kepada suster untuk tidak memberikan suntikan. Mbah Kakung saya sangat terkenal di daerahnya dan banyak di takuti karena raut wajah yang terlihat galak. Akhirnya,mbah kakung pergi (kabur) dari rumah sakit sebelum beberapa hari kemudian meninggal. Ketika beliau meninggal (kelas 3 SD), mama cuma mengajak saya dan pergi ke Sragen menggunakan taxi dan di perjalanan menangis tanpa henti. Di situ saya merasa bingung karena abah menyebutkan “eyang kakung meninggal "siapa itu eyang kakung pikir saya?"
dan ketika sampai di rumah duka tangisan pecah keluar dari bibir saya dan mama langsung pingsan. Saya sudah kehilangan dua orang saya sayangi :"(

Bertahun-tahun kemudian.. setelah saya akan ujian nasional waktu smp, orang ketiga yang meninggalkan saya adalah “Abah”. Seorang ayah sederhana yang selalu berusaha memberi kasih sayang kepada anak-anaknya dan keluarga kecil inilah hartanya.

Satu-persatu semua meninggalkan dunia ini tanpa tahu kapan akan di panggil-Nya..? 
Kapan saya akan mengikuti mereka? Apakah saya orang beruntung yang bisa meninggal dalam keadaan baik dan bertaubat..?

Kenapa saya menuliskan cerita ini, karena saya dapat berita uti saya, ibu dari mama saya yang berusia 80 th sudah sering sakit-sakitan, melamun hingga sering kemasukan setan, lupa dengan semua hal, marah-marah gak jelas, ketika malam hari selalu berubah sifatnya dan sering menjulurkan lidah seperti sudah tak bernyawa. Tapi, diriku masih berharap ketika semua orang sudah mengikhlaskannya. 

KAKEK NENEK BISAKAH HIDUP LEBIH LAMA DI DUNIA INI UNTUKKU?

Aku tahu aku terlalu egois untuk meminta ini dan aku tahu aku tidak mempunyai hak melakukannya. tetapi satu hal yang perlu kalian tahu aku sangat bersyukur Allah SWT menurunkan kalian sebagai keluargaku.


Saat ini mata ingin terus menangis tanpa henti. Saya tidak mengerti secara pasti tentang perasaan ini. Hidup di dunia ini memang sebentar dan PASTI akan ikut meninggalkan pula dunia ini untuk kembali pada-NYA..?  


SIAPKAH ANDA...? SIAPKAH SAYA..?

"Sebuah doa yang selalu ku panjatkan kepada Tuhanku, bahwa aku ingin kembali bersama di Surga-Nya bersama orang-orang yang aku cintai dan yang mencintaiku. Aamiin"

4 comments on "Kakek-Nenek Bisakah Hidup Lebih Lama?"
  1. Ceritanya karangan atau diambil dari kisah nyata?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Bintang..
      Ini cerita pribadi saya sendiri :)

      Delete
  2. wahgat dekat sama kakek dan enneknya ya

    ReplyDelete
  3. klo kakek neneku dah meninggal wkt aku kecil bgt..hikss :'(

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung di blog saya, silahkan berkomentar dengan baik dan sopan.

Auto Post Signature

Auto Post  Signature